More Categories

Sabtu, 23 Juli 2022

Bukti Anak Timur Tengah Menertawakan Dunia

- Tidak ada komentar

 Nama Saad Al Sheeb, Almoez Ali, serta Afif menempati posisi puncak posisi perolehan personal. Al Sheeb melindungi gawang Qatar bersih sejak mulai kompetisi pertama menentang Lebanon. Akhram Afif adalah pemain pada jumlah asis paling banyak (8), suatu yang nyaris kemungkinannya kecil dikejar pemain Jepang, Takumi Minamino (3). Sejumlah empat dari umpan Afif itu diakhiri oleh Almoez Ali sebagai pemain sangat subur waktu pertandingan dengan 8 gol.

Almoez Ali udah mendata bermacam rekor lewat Piala Asia 2019. Seusai melumat Korea Utara, Ali jadi pemain yang sukses membuat 4 gol pada tempo paling cepat (51`), menundukkan eks striker Bahrain, Ismaeel Abdullatif (61`). Ali pun jadi pemain pertama-tama yang sukses membuat delapan gol di Piala Asia sejak mulai legenda Arab Saudi [ralat: Iran], Ali Daei mengerjakannya di 1996.

Almoez Ali demikian tajam, sampai membikin pirsawan naik darah serta melemparkan sandal ke arahnya. Tidak tahu sebab Ali sangat tajam atau tekanan politik di antara Qatar serta Uni Emirat Arab demikian tinggi maka membentuk cerita.

Dengan hadirnya Al Sheeb di bawah garis, Akhram Afif selaku pembuat gempuran, serta Almoez Ali di muka, Qatar tampak janjikan buat Piala Dunia 2022. "Semuanya kesebelasan yang tampil di sini pengin juara. Qatar tak tidak sama," kata Felix Sanchez waktu diberi pertanyaan bab tujuan klub arahannya di Piala Asia 2019.

Sanchez tahu jadi juara akan tidak ringan, bahkan itu bukan tujuan terutamanya di pertandingan ini. Fokus Felix Sanchez di Piala Asia 2019 yaitu tunjukkan mutu Qatar di Asia serta dunia. "Kami pengin tunjukkan kalau Qatar dapat sejajar serta bertanding dengan semuanya negara Asia. Ini yaitu penyiapan kami tuju Piala Dunia," tuturnya.



Ambil langkah sampai ke partai final, Qatar seharusnya dapat menekankan bermacam faksi. Rahasia kemajuan mereka tidaklah uang dari pemilik Paris Saint-Germain maupun kolusi di antara sekian banyak negara tetangga. Kunci kesuksesan anak-anak Agen slot Terpercaya asuh Felix Sanchez cuman dua perihal simple.

Pertama: penyesuaian.

Sanchez tdak lihat sangat jauh di depan waktu Piala Asia 2019. Dia menyerasikan skema bermainnya dengan musuh yang bakal dijumpai. "Kami bakal focus hadapi kompetisi secara peralahan. Tiap-tiap klub memberinya kendala. Perihal yang bisa kami menjaga yaitu perform, ambisi, serta kesegaran pemain," kata Sanchez.

Hasilnya waktu enam kompetisi tuju final,  Togel Hari Ini Sanchez wujud anak-anak asuhnya dengan 3 skema tidak sama: 4-2-3-1 selaku struktur inti. Mempercayakan jarak antara posisi yang dekat buat tutup tempat musuh. Waktu menentang Arab Saudi yang lebih focus menyerbu dari tengah, Qatar memanfaatkan 3-5-2. Sedangkan waktu bersua Iraq yang mempercayakan segi lapangan, mereka menandinginya dengan 4-3-3.

Rahasia ke-2  dari kemajuan Qatar di Piala Asia 2019: interaksi antara pemain.

"Afif serta Ali udah mengetahui kedua-duanya sejak mulai kecil. Afif tahu sesuatu yang tak digemari serta disenangi Ali. Begitu pula kebalikannya," paparkan bek Qatar, Bassam Al-Rawi. Sanchez sendiri udah mengikut profesi ke-2 nya semenjak berumur 9-10 tahun di Aspire Academy. Belasan tahun setelah itu, project waktu panjang itu selanjutnya membawa hasil.